Melakukan Perawatan Pasca Operasi Caesar, Hati-hati Terjadi Infeksi!
Operasi caesar merupakan salah satu cara seorang wanita melahirkan buah hati yang sudah 40 minggu menumpang hidup di dalam rahimnya. Momen ini adalah momen paling ditunggu, tidak hanya oleh sang ibu, tetapi seluruh keluarga.
Keluarga akan bersuka cita menyambut kedatangan anggota keluarga baru mereka. Namun, mereka juga merasakan khawatir mengingat kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi pada ibu dan anak tersebut.
Biasanya operasi caesar dilakukan ketika kehamilan menghadapi kondisi tertentu. Operasi ini dilakukan dengan memberi sayatan melintang di atas perut untuk kemudian mengeluarkan bayi di dalam kandungan.
Dilansir Mayo Clinic, Dokter akan merekomendasikan untuk melahirkan dengan operasi jika menghadapi beberapa hal seperti ini :
- Terjadi perubahan pada detak jantung bayi dan membuat dokter khawatir jika dilakukan secara normal, bayi tidak bisa selamat. Dipilihlah jalan operasi agar bayi lahir dengan aman.
- Bayi berada di posisi tidak biasa dan terlalu berisiko jika dilahirkan secara normal
- Plasenta bermasalah dan menutupi pembukaan serviks
- Kehamilan tidak berkembang secara normal. Terdapat hambatan di beberapa pertumbuhan dan perkembangan bayi membuat operasi caesar menjadi pilihan paling tepat
- Terjadi masalah kesehatan bagi si Ibu
- Telah memiliki riwayat melakukan operasi yang sama sebelumnya. Memang, tidak menutup kemungkinan seorang ibu yang pernah melakukan operasi caesar sebelumnya untuk melahirkan secara normal. Namun, kebanyakan dokter akan menyarankan bayi dilahirkan melalui operasi.
Tidak sedikit wanita tanpa masalah apapun memilih melahirkan dengan operasi, tetapi bukan berarti ada perbedaan dengan melahirkan secara normal. Kedua cara ini sama-sama bertaruh nyawa dan bisa membahayakan ibu dan bayi. Jika sudah memutuskan untuk melahirkan secara caesar, orang tua harus mempersiapkan semuanya dengan matang hingga perawatan pasca operasi.
Jika perawatan setelah operasi caesar tidak dilakukan dengan baik, maka akan terjadi infeksi yang ditandai dengan berbagai gejala, diantaranya :
- Munculnya cairan, seperti nanah dan darah di area luka
- Luka memerah dan terlihat lembek
- Luka akan terasa lebih menyakitkan daripada sebelumnya dan mengeluarkan aroma tidak sedap
- dan demam.
Pada umumnya, infeksi pada luka pasca operasi akan terjadi 2 – 3 hari kedepan. Untuk beberapa kasus, luka operasi mengalami infeksi setelah beberapa minggu operasi dilangsungkan. Ibu yang baru melahirkan dianjurkan untuk mengunjungi dokter ketika sudah merasakan gejala-gejala infeksi.
Risiko pasca operasi caesar
Selain infeksi, masih ada kemungkinan buruk yang mungkin terjadi ketika dan pasca operasi caesar dilakukan. Ibu bisa kehilangan darah karena pendarahan hebat ketika operasi atau setelah operasi selesai.
Gumpalan darah mungkin terjadi jika penanganan pasca operasi tidak tepat. Karena operasi caesar meningkatkan risiko pembekuan darah di dalam vena, terutama panggul dan kaki. Ditambah lagi, ketika melakukan pembedahan, cedera mungkin terjadi walaupun risiko terjadinya rendah.
Melakukan operasi caesar membuat ibu harus berhati-hati untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya. Karena, berkali-kali melakukan operasi besar ini akan meningkatkan risiko plasenta menempel di dinding rahim dan membahayakan kehamilan serta ibu nantinya, melansir Mayo Clinic.
Melakukan perawatan pasca operasi caesar
Luka operasi caesar cukup berisiko menimbulkan komplikasi lain, karena luka ini berasal dari operasi besar. Maka, perawatan pasca operasi caesar membutuhkan waktu tidak sebentar, masa pemulihan akan berlangsung lebih lama daripada masa pemulihan melahirkan secara normal.
Dilansir NHS, untuk beberapa hari pertama banyak wanita akan merasakan ketidaknyamanan akibat luka bekas operasi tersebut dan beberapa wanita lainnya akan merasakan sakit dan nyeri dalam beberapa minggu setelah operasi. Kemungkinan mengalami pendarahan di daerah vagina juga akan dirasakan.
Biasanya, ibu yang baru saja melahirkan secara caesar akan dirawat selama tiga hingga empat hari kedepan. Selama di rumah sakit, perawatan pasca operasi caesar akan dilakukan dengan berbagai cara :
- Untuk meredakan sakit di area bekas operasi caesar, dokter akan memberikan obat pereda nyeri
- Ibu akan disarankan untuk bergerak secepat mungkin dan bangun dari tempat tidur lebih sering
- Setidaknya, selama 12 jam kateter akan tetap dipasang untuk membantu ibu setelah melahirkan
- Untuk menutupi luka, dokter akan menggunakan pembalut setidaknya dalam waktu 24 jam pertama.
Perawatan Luka Bekas Operasi Caesar Dirumah
Setelah keluar dari rumah sakit, untuk perawatan luka operasi caesar di rumah dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Ganti perban luka jahitan agar selalu bersih dan kemudian pastikan luka dalam keadaan kering setiap harinya. Lakukan pembersihan ini dengan lembut agar luka tidak terinfeksi.
- Menggunakan pakaian longgar dengan bahan lembut dan nyaman, agar luka tidak tergesek oleh bahan kain yang kasar.
- Jika masih merasakan nyeri, minum obat yang sudah diresepkan oleh dokter secara rutin
- Waspada terhadap tanda-tanda infeksi yang mungkin kamu alami.
Walaupun tengah berada di masa pemulihan, coba untuk tetap beraktivitas ringan untuk memulihkan tenaga pasca melahirkan. Kemudian, beraktivitas ringan dapat mengurangi risiko pembekuan darah. Setelah melewati enam minggu pasca operasi, disarankan untuk melakukan kontrol ke dokter.
Luka yang sembuh akan meninggalkan bekas di perut ibu. Bekas berupa garis horizontal atau vertikal dengan panjang 10 – 20 cm. Bekas hitam berwarna kemerahan dan akan memudar seiring berjalannya waktu. Kamu tidak perlu malu mendapatkan bekas luka tersebut, karena itulah tanda perjuangan telah melahirkan seorang malaikat kecil ke dunia.